ArchProject 2020
Food And Architecture
Status : Runner Up Winner
Floating Market Baiton Inn
tCerita alternatif mengenai tempat leisure yang dibuat di kalimantan dalam rangka ibu kota negara baru Indonesia. Berlokasi dipasar apung, desain menjelaskan bagaimana pengalaman terbangun untuk menikmati makanan dengan membeli dari pasar, memasak, hingga menikmati makanan Bersama – sama. Dengan konteks maritim pasar apung Lok Baitan, integrasi penginapan tidak menghilangkan pengalaman yang sudah ada sebelumnya, tetapi lebih meningkatkan pengalaman yang sudah ada dengan perubahan dan intervensi.
Leisure ini membangun pengalaman pola hidup bermasyarakat, terutama dalam hal makanan. Konteks maritim dari pasar apung menghasilkan kehidupan yang berbasis kapal, sehingga pergerakan manusia dan ruang manusia sangat melekat dengan kapal. Kapal tidak hanya menjadi alat transportasi, tetapi juga menjadi alat untuk menyimpan makanan, mengelola makanan, menjual makanan, hingga menikmati makanan. Dari Analisa tersebut kami mencoba membedah ruang kapal untuk mencari keterkaitannya manusia dengan makanan di konteks maritim pasar apung dan lebih meningkatkan pengalaman tersebut sehingga dapat dinikmati oleh pendatang tanpa merusak konteks yang sudah ada sebelumnya.
Kapal terbagi oleh kisi untuk membedakan barang bawaan, dan ember untuk menampung buah – buahan yang lebih kecil sehingga tidak berceceran. Pembeli dapat merasakan barang yang ingin dia beli sebelum akhirnya membeli. Interaksi yang minim terjadi yaitu adanya kebersamaan dalam menikmati makanan, oleh karena konteks air dan keterbatasan bentuk kapal.
Dari membedah bentuk kapal berdasarkan fungsinya sekarang, fungsi kapal dapat bertambah sehingga memungkinkan interaksi yang lebih banyak dari setiap penggunannya. Hasil dari membedah kapal didapatkan sistem plug and play yang dapat menyatukan satu kapal dengan kapal lain sehingga meningkatkan pengalaman menikmati makanan dan kegunaan kapal dalam membawa, menyimpan dan mengelola makanan.
ArchProject 2020
Best Design : Runner Up Winner
By
Birgita Rachmat
Eldwin Timothi
